Kabupaten Bandung, Balancenews.Com–Terkait Pertanyaan Bung LG, Bagaimana Sikap FWB terhadap Pembuat Berita yang Membuat jurnalis Non PWI Tak Nyaman. Ini Kata Uden
Menyikapi pernyataan dari Produser Pelaksana Kantor Berita CLN Nusantara, Lili Guntur yang dimuat di media CLN Nusantara, yang menyebut Jika FWB merasa kurang puas atas klarifikasi yang disampaikan Bupati dan bagaimana sikap FWB terhadap wartawan yang menulis serta media yang menayangkan berita yang membuat wartawan non anggota PWI merasa tidak nyaman, Uden Caraka, salah satu Koordinator Forum Wartawan Bersatu (FWB) saat beraudiensi, angkat bicara.
Menurut Uden, yang harus pertama merasa keberatan dengan adanya pemberitaan berjudul “Bupati Bandung Beri Catatan, Banyak Kades Takut Cairkan Anggaran Karena Takut Sama Wartawan Gentayangan” adalah Bupati sendiri. Pasalnya Bupati sendiri kena imbas dengan adanya pemberitaan tersebut, sehingga dirinya mendapatkan komentar komentar negatif dari para pegiat pers.
Dalam Audiensi yang dilakukan pada kamis (11/11) kemarin, kata Uden, Bupati Bandung Dadang Supriatna telah mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah melontarkan kalimat seperti yang ditayangkan dalam isi berita tersebut dan tidak pernah merasa mengkerdilkan wartawan yang tak tergabung dalam organisasi PWI.
Bupati Bandung pun katanya sudah mengajukan keberatan pada wartawan dan media tersebut meskipun hingga kini berita itu masih tayang, “Ucap Uden yang juga merupakan Pendiri Media Cyber88, Jum’at (12/11/2021).
Kalau memang Bupati Kabupaten Bandung tak berbicara seperti itu saat membuka Konferensi Kerja PWI Kabupaten Bandung 2021, di Sutan Raja, Soreang pada Senin 1 November 2021, sesuai ketentuan kode etik, setelah adanya keberatan dari sumber berita, harusnya, pihak penanggung jawab di media tersebut, segera melakukan perubahan atau bila perlu mengembargo berita, “Katanya Melanjutkan.
Meski demikian, uden pun mengutarakan, pihak perwakilan dari FWB akan menemui pada pembuat berita dan meminta tanggapan atas klarifikasi Bupati Bandung. Hal itu dibahas usai melakukan Audiensi, Perwakilan yang 15 beserta jurnalis lainnya saat berkumpul di sekretariat bersama.
Terkait pendapat Bung LG bahwa perlunya wartawan untuk pandai memilih diksi dan membuat lead berita agar berita yang dihasilkan tidak bias sehingga tidak menimbulkan kegaduhan, Uden pun sangat setuju.
Sehingga dalam press Release yang dibuat dari FWB tidak menggunakan diksi Bupati Membantah dan memilih diksi Bupati mengklarifikasi. Karena selama ini pihak FWB tidak pernah menuding Bupati mengatakan yang ditayangkan dalam berita. Untuk memenuhi unsur kaidah jurnalistik, pihak FWB hanya minta klarifikasi walaupun dilakukan dalam Audiensi karena adanya kegaduhan, “Ucapnya.
Lebih lanjut Uden berharap, momentum ini dijadikan untuk meningkatkan Nilai-nilai profesional wartawan sebagaimana tercantum dalam setiap kode etik pers yakni akurasi, objektivitas, dan keseimbangan.
“Baik itu yang tergabung dalam PWI maupun di organisasi lainnya, “Imbuhnya.
“Media memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi sekaligus merubah pola pikir, sikap dan perilaku publik. Karenanya, media selain berfungsi menyiarkan informasi, media juga berfungsi mendidik, mengajak, dan menyajikan ruang ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Bahkan, peranan media sebagai sarana komunikasi, sangat menentukan perubahan moral dan watak masyarakat, “tuturnya. (Red)
Red_Blcn
