Kab.Garut, BalanceNews.com–Intensitas hujan sangat tinggi selalu mengguyur wilayah garut selatan, kejadian longsor tak dapat di hindari, utamanya di wilayah rawan seperti Talegong dan Cisewu. Seperti beberapa waktu lalu, wilayah talegong siaga satu bencana longsor, begitu juga di wilayah Cisewu.
Hanya untuk mengingat saja, di Desa Nyalindung kec Cisewu tahun 2020 lalu terjadi longsor yang cukup menjadi sorotan dari pemda Garut sehingga turun bantuan untuk masyarakat terdampak.
Tapi sangat di sayangkan, ada beberapa yang diduga tidak terdampak tapi menerima bantuan, baik untuk relokasi maupun renovasi.
Hal ini BalanceNews ketahui dari curhatan beberapa masyarakat, sebut saja KR, padahal menurutnya dari tahun lalu ia sudah di mintai data (KK dan KTP) tapi tidak menerima, bahkan pihak kecamatanpun ikut mendata kala itu.”data sudah diminta tapi bantuan malah ke orang lain yang tidak terdampak” ujarnya.
Kondisi rumah KR yang berada di Kp Salam makin hari makin menghawatirkan. Kondisi terakhir, saptu, 26/12/2021, tempat tinggalnya makin miring, sudah laporan ke pihak Desa dan Kecamatan tapi bantuan tak kunjung datang,”ada kekhawatiran bila turun hujan pak, takutnya rubuh, makanya bila hujan deras kami terpaksa mengungsi dulu ke rumah saudara” keluh KR.
“Dari tahun lalu pihak Desa dan Kecamatan sudah menjajikan bantuan untuk kami, tapi yah begitulah janji tinggal janji, apalagi akibat terjangan air cileuncang sabtu kemarin, rumah ini jadi miring”tambahnya.
Memang dari pengamatan BalanceNews, rumah tinggal KR yang berada di pinggir jalan provinsi ini terlihat miring kedepan akibat tergerus selokan yang tepat berada di sisi rumahnya dan untuk sementara hanya bisa di dongkrak supaya tidak terlalu miring.
“Saya melihat pemerintah Desa lain gencar mendata masyarakat yang terdampak bencana, tapi untuk Desa Nyalindung sepertinya tidak ada pendataan, sedangkan bukan hanya saya yang terdampak di desa ini” ujar KR mengakhiri.
Pewarta : Asmi R / Kadir Uhuy
Editor : Redblnc