
Balance News || Kab Bandung – Nihil Papan Informasi di Desa Santosa Bagai Siluman, di soal terkait Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau di kenal dengan sebutan PAMSIMAS, merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan yang di laksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat.
NIHIL PAPAN INFORMASI PAMSIMAS DI DESA SANTOSA BAGAI SILUMAN
Namun saat ini yang terjadi di Desa Santosa Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung tahun 2024 diduga bermasalah karna seperti siluman. Pasalnya tidak Terpasangnya papan informasi kegiatan di lokasi pekerjaan.
Pelaksanaan Pamsimas di Desa Santosa saat ini, bisa di bilang terhenti sementara pekerjaan. Di lokasi pun tidak ada aktifitas para pekerja.
Seperti di ketahui, sesuai dengan undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012.
Di mana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai negara wajib memasang papan nama proyek, Poinnya setiap pengelolaan anggaran. Harus di lakukan secara transparan, agar publik dapat mengetahui jenis kegiatan yang di kerjakan, siapa yang mengerjakan, berapa besar anggaran dan dari mana sumber anggaran yang di gunakan.
NIHIL PAPAN INFORMASI PAMSIMAS DI DESA SANTOSA
Diduga proyek Pamsimas bermasalah dan di jadikan ajang bancakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, padahal dalam hal ini. Untuk sarana yang di bangun merupakan aset masyarakat yang di kelola oleh Pokmas Desa Santosa.
Pantauan awak media Rabu, 16/10/2024 di lokasi pembangunan memang terlihat pekerjaan pun terhenti dan tidak ada aktifitas para pekerja. Juga tidak ada papan informasi terpasang.
Hal tersebut di benarkan oleh beberapa warga (tidak mau di sebutkan namanya) setempat yang kecewa karna kegiatan pembangunan. PAMSIMAS tersebut belum beres, karna program tersebut sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat di sini.
“Realisasi proyek tersebut yang terindikasi menjadi ajang bancakan jelas itu objek mengeruk keuntungan pribadi, jika seperti ini masyarakat sangat di rugikan. Pemerintah daerah juga di nilai tutup mata, serta lalai dalam pengawasan”.
Wajib kita ketahui bersama, anggaran pembangunan. PAMSIMAS tersebut menelan biaya yang tidak sedikit, tapi sangat di sayangkan pembangunan tersebut. Justru banyak di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dan diduga untuk ajang korupsi serta mencari keuntungan pribadi dan kelompok. Ucapnya
RIAN, Ketua Karang Taruna Rangkap POKMAS
Sementara di tempat terpisah, awak media mengkonfirmasi Rian sebagai Pokmas juga karang taruna Desa Santosa yang mengatakan bahwa pembangunan. Pamsimas ini sebelumnya sudah di sosialisasikan terlebih dahulu dan hasil dari musyawarah karang taruna di percayakan untuk mengelola pekerjaan tersebut.
Pembangunan yang di danai oleh APBD 2024 ini masih di tahap 70% jadi belum rampung itu pun menunggu termin kedua. Karna anggaran Rp. 280 juta untuk termin kesatu belum cukup untuk menyelesaikan Pamsimas tersebut.
Lanjut Rian, dalam pekerjaan pun kita di dampingi oleh tim fasilitator dari. PU (Andri dan Ega) untuk kendala pun sebetulnya kita tidak ada. Karna waktu pun masih lama sampai bulan Desember 2024. Juga kapasitas Pamsimas yang kita garap, target 80 SR (Sambungan Rumah) karna penghuninya di Rw sini pun hanya sedikit dan memang kendala air bersih ini tidak sampai ke atas karena keterbatasan penyambungan paralon. Katanya
Dalam hal tidak adanya papan informasi di lokasi memang. Rian mengakui “Iya, kami lalai terkait KIP”, sebetulnya di awal pekerjaan ada terpasang di karenakan ada turnamen bola volley jadi di cabut.
Padahal papan informasi itu tidak perlu bongkar pasang, tempel atau pampang saja sampai pekerjaan selesai, Jika di bongkar seperti itu. Patut di curigai dan diduga ada tindakan korupsi.
Pendamping dari dinas memang sudah mewanti-wanti untuk mamasang papan proyek, dan di karenakan tidak ada yang bekerja. Adanya turnamen volley jadi kita simpan dulu.
Hal ini seharusnya menjadi prioritas dan tanggung jawab dinas, kepala desa juga Pokmas dan BPD agar harapan masyarakat. Bisa terwujud dan mengakses pelayanan Air Minum dan Sanitasi serta di manfaatkan oleh masyarakat Desa Santosa.
Untuk itu APH, Dinas terkait serta Kepala Desa di minta untuk peka dan respon agar kerugian atas uang negara bisa terungkap.
Pewarta : AAbeng/RedBN