BalanceNews.id, Kabupaten Bandung — Adanya salahsatu orang tua melayangkan pengaduan ke Komisi V DPRD Provinsi Jabar, terkait PPDB yang anaknya tidak diterima di SMAN 1 Margahayu lewat jalur zonasi.
Pengaduan dari orangtua yang bernama Ahmad Sudrajat, sebenarnya tidak menyangka jika dalam proses PPDB khususnya tingkat SMA anaknya tidak diterima oleh sekolah SMA 1 Margahayu yang memang jaraknya berdekatan dengan alamat rumahnya.
Dikatakan Ahmad, dirinya pernah meminta bantuan kepada komandan Lanud sebelumnya tetapi karena pindah jadi komandan pun mengarahkan pada komandan Lanud yang baru, tetapi hingga saat ini belum bisa ditemui dikarenakan kesibukan. Ucapnya
Dengan harapan yang besar, Ahmad menyampaikan agar bisa diatensikan atau dikomunikasikan. Supaya anaknya bisa masuk ke sekolah yang diinginkan nya yaitu SMAN 1 Margahayu, apalagi jarak pun berdekatan.
Menurut Ir, H,Abdul Hadi Wijaya, M.Sc. politisi PKS Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, angkat bicara. Karena saat ini sudah terlanjut berpolemik, seharusnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Jabar segera bergerak cepat mencarikan solusi. Apalagi saat ini masa PPDB sudah berakhir, namun masih banyak orang tua yang mengaku jika anaknya belum mendapatkan sekolah.
Dan juga saya mengetahui memang untuk SMAN 1 Margahayu ini adanya keterikatan perjanjian dengan komandan pangkalan Lanud Sulaiman yang mana tanah atau lokasi sekolah tersebut ada dilingkungan Lanud Sulaiman.
Ternyata, dengan adanya MoU tersebut jatah masyarakat yang bersekolah disana jadi berkurang. “Kondisi itu sangat memprihatinkan sekali, makanya solusi secara cepat harus diambil. Kalau saran dari kita lebih baik sekolah menambah Rombel yang baru saja. Apalagi cukup banyak yang belum mendapatkan sekolah, sehingga dengan penambahan Rombel bisa mengakomodir anak-anak yang belum mendapatkan sekolah,” jelasnya pada Selasa, (19/7/2022).
Anggota DPRD Komisi V Provinsi Jabar ini menyampaikan, solusi tersebut diambil dilakukan agar jangan sampai anak-anak itu putus sekolah ataupun harus tertunda setahun baru sekolah lagi, karena tidak ada sekolah yang menerimanya.
Belum lagi polemik ini muncul lantaran anak-anak yang dimaksud rumahnya hanya berjarak sekitar 500 meter dari sekolah, namun malah tidak diterima.
Lebih lanjut ia menambahkan, dengan kehadiran Ahmad Sudrajat, itu adalah salah satu aspirasi dari masyarakat tertampung dan juga sebagai bahan evaluasi PPDB yang akan datang.
(Pewarta: Abeng-BN)
Baca Juga: PPDB Kabupaten Bandung, Persoalan Server dan Titik Koordinat Dikeluhkan