Berita

PROGRAM RTLH DI DESA BANWET LAGI-LAGI DI BUAT AJANG BANCAKAN OLEH OKNUM

Kabupaten Bandung, BalanceNews — Program dana bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, diduga jadi bancakan para oknum. Pasalnya, dari total bantuan yang diberikan masing-masing Rp.15 juta hanya diterima mereka antara Rp.12.000.000,- sampai Rp.12.900.000,-

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun BalanceNews, program bantuan RTLH di desa tersebut diberikan kepada 3 (tiga) warga kurang beruntung agar bisa memiliki rumah yang layak huni. Tetapi dengan menerima bantuan tersebut, para KPM mengeluhkan terkait HOK dan nota pembelian bahan material. Hal ini yang kemudian menuai polemik karena dituding terjadi pemotongan cukup besar.

Pendamping Desa Kartiman Desa Banjaran Wetan Maman, pada saat dikonfirmasi terkait RTLH bahwa dirinya menjelaskan program ini tidak melalui mekanisme dari BUMDes karena menurut Kartiman lagi bermasalah terkait legalitasnya pun masih belum jelas. Jadi RTLH ini di kelola atau dilaksanakan oleh KKM Tirta Ngabdi Tarapti, yang mana semua juklak-juknis nya mereka yang handle.
KKM Tirta Ngabdi Tarapti ini diketuai oleh H Engkos, dan beranggotakan sekitar 5 orang pengurus lainnya. Ucap Kartiman

Pernyataan KPM salah satunya yang berada di RW 10 bernama Ema Uwar, yang menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan uang sebesar Rp.15 juta. Pihak dari KKM menginfokan bahwa pengadaan bahan material sudah bisa diambil di TB. ITIKURIH, tetapi setelah mengambil bahan material tersebut pihak TB tidak memberikan nota pembeliannya. Seolah-olah ada yang ditutupi, setelah dihitung-hitung oleh anak nya bahan material tersebut tidak mencapai Rp.15 juta. “Paling juga semua ini Rp.12 jutaan”. Malahan Ema Uwar menggaji para pekerja sendiri, dan nombok bahan material Rp.5 juta. Ucapnya

Begitu pula dengan Ibu Ela beralamat di RW 20, yang juga mendapat bantuan RTLH. Dirinya berterimakasih atas adanya program ini, tetapi merasa kebingungan juga dikarenakan dirinya nombok ke TB. ITIKURIH sebesar Rp.± 8jutaan.

Awal mula mendapatkan RTLH ini, Ela disurvei oleh Kadus dan anggota KKM. Ketika diinfokan bahwa bantuan ini bernilai Rp.17,5 juta dari Kabupaten langsung tetapi menurut KKM yang diterima hanya Rp.15 juta, dipotong HOK 900, ADM 200. tetapi setelah bahan material diterima, Ela tidak mendapatkan nota pembeliannya.

Sudah beberapa kali datang ke TB. ITIKURIH tetap saja Endang tidak memberikan nota pembelian bahan-bahan yang sudah dipesan nya, “malahan dari datangnya barang, pihak TB menginformasikan bahwa kelebihan Rp.600 ribu” rasa penasaran pun mencuat, kenapa bisa lebih dari anggaran. Memang untuk anggaran dari kabupaten tidak mencukupi, tapi iya dicukup- cukup saja. Dan kenapa Program RTLH ini hanya diberikan bahan materialnya saja, tidak langsung uangnya diberikan kepada KPM.

Sementara itu, pengakuan H Endang sebagai pemilik TB.ITIKURIH ” Bahwa memang program RTLH ini yang 3 unit dipesan disini, dan pemesanan pun oleh pihak KKM Tirta Ngabdi Tarapti langsung. yang baru masuk ke rekening kami, baru Rp.30 juta dan setahu saya 1 unitnya Rp.15 juta”.

Dimohon Pihak dinas terkait agar segera kroscek ke lapangan ke Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung,Jawa barat. agar menindaklanjuti kejanggalan ini, karena jangan sampai penerima manfaat program rumah tidak layak huni ( Rutilahu) jadi korban Oleh Oknum Yang tidak bertanggung jawab dan memanfaatkan program yang sedang di laksanakan.

Reporter: Dir/A Suhendar

Redaktur: Oktapiana

Agus Suhendar

Agus Suhendar

About Author

Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi BalanceNews.Id. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Berita Serupa

Ajang Bisnis Program BNPT
Bantuan Sosial Berita

Program BPNT Oleh Bulog Di Jadikan Ajang Bisnis

Balance News | Bandung – Ajang Bisnis Program BNPT sepertinya sudah bukan menjadi rahasia umum lagi di duga, adanya pemasok
pembuatan folder air
Berita Sosial

Pembuatan Folder Air di Wilayah Bojongsoang Menuai Pro dan Kontra

Balance News | Kab Bandung – Proyek pembuatan Folder Air yang berada di wilayah leuwi bandung Desa Citeureup Kec Bojongsoang