BALANCENEWS, Kabupaten Bandung – Pasien BPJS RSUD Al-Ihsan, yang berada di rumah singgah, tepatnya berada di sekitaran belakang RSUD tersebut. seharusnya pasien mendapatkan perawatan intensif, dalam kondisi pasien memprihatinkan karena sudah menjalani kemoterapi.
Pasien di sebuah kamar rumah singgah yang berada disekitaran RSUD Al-Ihsan, Kabupaten Bandung. Jumat, 01 April 2022 sekitar pukul 12.30 WIB. Terlihat sangat mengkhawatirkan seorang pasien pengidap kanker payudara, yang mana sudah menjalani kemoterapi sekitar 2 bulan lalu.
Informasi yang dihimpun, pasien bernama ibu Ida yang dibawa keluarganya dari kampungnya Jampang Kulon. Ida salah satu pasien yang memakai alat transportasi umum untuk menuju ke rumah sakit tersebut.
Saat ditemui “Jono sebagai suami pasien.” Senin, 11 April 2022 menjelaskan bahwa dirinya tinggal di Kp. Kertosari RT.01 RW.02 Cianjur. Dirumah singgah dimana suami dari pasien bernama ibu Ida menceritakan dengan panjang lebar terkait istrinya yang sakit kanker payudara.
Ujar Jono “Ida sebelumnya pernah dioperasi payudara di RSUD Jampang Surade, setelah itu mendapatkan rujukan ke RSUD Al-Ihsan untuk di kemoterapi.” Namun sayangnya, pada sesampainya di RSUD Al-Ihsan yang dituju dan seharusnya pasien mendapatkan perawatan intensif. Tetapi, pihak rumah sakit menyebutkan ruangan inapnya sudah penuh. Bahkan pasien dan keluarga diarahkan untuk menginap di rumah singgah yang berada dibelakang RSUD Al-Ihsan tersebut.
Adanya kekecewaan keluarga pada pihak rumah sakit, pasalnya pasien yang sudah hampir dua bulan setengah menempati rumah singgah tersebut. Menurut suami pasien “Jika setahu saya kalau rumah singgah itu sifatnya sementara semisal 1-2 hari saja “tetapi istri saya kan, sudah berbulan-bulan disini” tuturnya.”
Diketahui bahwa ada empat lebih ruangan atau rumah singgah untuk pasien dan keluarga, apakah rumah singgah tersebut dikhususkan untuk keluarga tidak mampu atau bagaimana?
Pihak RSUD Al-Ihsan lebih tepatnya Humas disana menepis adanya pasien yang berada dirumah singgah tersebut, apalagi pasien sudah berada dua bulan disana. Karena rumah singgah tersebut kewenangannya dinas sosial, bukan RSUD Al-Ihsan, Ujarnya.
Seakan lempar bola. Kabag Humas RSUD Al-Ihsan mengarahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) terkait rumah singgah tersebut. Karena dirinya menampik itu bukan kewenangan RSUD Al-Ihsan, selang waktu menghubungi lewat by phone pada pihak Dinsos yang sampai saat ini belum bisa dihubungi.
Ketua DPP LSM KMP Indonesia Ruslan Saragih, menyoal keberadaan rumah singgah milik siapa?
Senin, 11 April 2022 yang tepatnya berada dibelakang RSUD Al-Ihsan tersebut, pasalnya ditempat singgah itu hanya ada kasur saja. Dan apakah layak bagi pasien yang sakit parah?.
Tambah Ruslan, terkait perawatan untuk pasien BPJS jelas tidak ada perbedaan dengan pasien umumnya, tetapi kenapa untuk keberadaan ibu Ida pasien yang seharusnya extra perawatan karena dia sudah dioperasi dan melakukan kemoterapi, seolah diabaikan apalagi sampai merintih kesakitan, sampai-sampai tangannya pun tampak mengelupas sesudah dikemoterapi.
Red: BN-Abeng
