Bantuan Sosial Berita

BPNT Pasca Penyaluran Secara Tunai, Terendus Satu Bulan Dipotong Sama Oknum

BALANCENEWS. Kab Bandung– Percepatan pencairan bantuan pangan terus dilakukan oleh pemerintah melalui Kemensos. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diawal Tahun 2022 ini berubah menjadi Bantuan Pangan Secara Tunai.

Pencairan dana ini sudah dilakukan serentak mulai Minggu (20/02/2022) Tahap pertama dilakukan untuk tiga bulan sekaligus, yakni Januari, Februari, dan Maret. Sehingga yang diterima KPM uang sejumlah Rp. 600 ribu.

Peraturan Presiden RI Nomor : 63 Tahun 2017 tentang penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai dan mengantisipasi batas akhir pencairan bantuan sosial per tanggal 31 Desember 2021 – dengan Nomor S-289/MS/C/12/2021 yang ditanda tangani oleh Menteri Sosial RI Tri Rismaharini 28 Desember 2021, per tanggal 17 Januari 2022 direalisasikan dan dilaksanakan.

Pasca penyaluran secara tunai, Program BPNT di wilayah Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Jawa Barat mulai terendus menimbulkan masalah baru.

Pasalnya, sejumlah KPM di kelurahan baleendah mengaku, setelah mencairkan bantuan sembako melalui kantor Pos. Yang dibagikan dikelurahan baleendah tetapi uang tersebut diduga malah ditarik oleh pihak oknum Puskesos Rp.200 ribu.

Diduga para sebagian warga digiring oleh oknum Puskesos kelurahan Baleendah  untuk beli sembako di e-warong yang sudah ditunjuk, kemudian sembako dipaketkan lalu dikondisikan hari Rabu 23/2/22.

Dari keterangan warga RW 12 yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan
adanya pemotongan oleh oknum Puskesos tersebut, dengan berdalih supaya uang tersebut dibelanjakan sebagian ke sembako.

Dari keterangan CM Puskesos Sabtu (26/2/22) media BalanceNews menyambangi CM di warungnya saat dikonfirmasi awalnya tidak mengaku apa yang dilakukannya terkait adanya pemotongan Rp.200 ribu kepada KPM.

Seakan membantah dengan tudingan yang dituduhkan, CM beralibi “memang sebelumnya ada omongan bahwa ini ada oknum yang menjadikan gesekan atau menghasut, seakan penyaluran ini ada potongan”.

Tetapi banyaknya warga yang meng’iya kan padahal mereka tidak mengerti apa yang di gembor-gemborkan, tidak jadinya dipotong penyaluran karena takutnya merembet dan sampai ke kelurahan. Padahal sebelumnya sudah ada keterangan mutlak yang mana apabila uang tersebut mau di belanjakan atau tidak. Ucap CM

Adanya sentilan lsm, CM mengaku dan mengatakan “saya mah cuman pekerja ibu lurah mantan, dengan berbicara nada tinggi mulai (marah) dia tidak mau menjelaskan kepada pewarta terkait permasalahan yang diperbuat oleh dirinya, akhirnya berdalih uang yang Rp.200 ribu untuk dibelanjakan sembako. memang pada saat itu uangnya ada di saya tetapi itupun disertai ada surat pernyataan KPM .

Berbeda halnya dengan keterangan dari masyarakat, bahwa dirinya membenarkan adanya potongan tetapi di kembalikan lagi keesokan harinya sama ketua RW.

Dengan selembaran kertas pernyataan yang dibuat oleh CM, membuat para warga ketakutan pasalnya adanya intimidasi kepada penerima manfaat atau KPM. Bahwa CM mengatakan ” bahwa uang senilai Rp.600 ribu tersebut seharusnya dikasih saya semua, tetapi  tidak apa- apa saya cuman minta Rp.200 ribu untuk belanja”.

Banyaknya yang laporan beberapa KPM yang pembagiannya dibelakang, mereka tidak ikut terpotong dan diterim utuh. Tuturnya

Penyaluran yang mengendap selama 1 hari oleh oknum CM, menjadikan masalah baru baginya. Banyaknya warga yang mengeluhkan pemotongan tersebut dan melaporkan ke RW yang bersangkutan, setelah adanya pengaduan warganya RW 12 pak Endut langsung bertindak untuk mendatangi CM dan meminta mengembalikan hak para warganya.

Junaedi Pengawas GMPK KAB BANDUNG

“Sebagai pengawas GMPK KAB BANDUNG, yaitu Junaedi angkat bicara terkait polemik ini, dengan 270 desa Dikabupaten Bandung pastinya akan sama seperti itu. Dirinya mengatakan bahwa memang ini menjurus korupsi meskipun secara pribadi, dan masalah ini harus ditelusuri lebih lanjut. Siapa yang ada dibelakang ini semua, terlepas dari penyaluran BPNT yang tadinya non tunai tetapi sekarang menjadi tunai, tidak menemukan titik temunya karena masih ada korupsi yang menjalar di bantuan sosial ini”.
Pewarta: Abenk
Red: BLCN

Agus Suhendar

Agus Suhendar

About Author

Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi BalanceNews.Id. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Berita Serupa

Ajang Bisnis Program BNPT
Bantuan Sosial Berita

Program BPNT Oleh Bulog Di Jadikan Ajang Bisnis

Balance News | Bandung – Ajang Bisnis Program BNPT sepertinya sudah bukan menjadi rahasia umum lagi di duga, adanya pemasok
pembuatan folder air
Berita Sosial

Pembuatan Folder Air di Wilayah Bojongsoang Menuai Pro dan Kontra

Balance News | Kab Bandung – Proyek pembuatan Folder Air yang berada di wilayah leuwi bandung Desa Citeureup Kec Bojongsoang