Balance News | Bandung – Ajang Bisnis Program BNPT sepertinya sudah bukan menjadi rahasia umum lagi di duga, adanya pemasok dan agen. E-warong. Nakal dalam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang di salurkan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal ini muncul ketika penulusuran di lapangan tentang kejelasan legalitas pemasok dan harga jual. Dalam hal ini, yang di maksud komoditi adalah berupa beras yang di pasok dari Badan Urusan Logistik (BULOG).
Penjual dengan mematok harga yang fantastis, yaitu Rp. 10.200,.- per/Kg. Hal ini tidak sesuai dengan pedum. BPNT 6 T yaitu tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, harga dan tepat administrasi. Khususnya untuk harga jual beras premiumo, penjual pun harus mengacu pada sekup BPNT yang di salurkan untuk KPM.
Dan tentang berapa harga beras per kg yang sampai ke tangan masyakat, dan dalam hal ini, Bulog berperan besar dalam program pemerintah. Yang di salurkan untuk masyarakat kurang mampu.
Terkait dengan kejadian tersebut adanya Supplier yang nakal dan legalitasnya belum jelas red, mendatangi Forum Bulog cabang Bandung yang beralamat di Jl. Cipamokolan No. 1 Bandung, (27/11/20) Menindak lanjuti undangan dari Pimpinan sekaligus penanggung jawab Forum Bulog Cabang Bandung.
Yang bernama Ibu Yuli,memasuki area Forum Bulog kami memohon ijin untuk menemui Pimpianan dan kami pun di tanya oleh. Security dan di mintai jaminan berupa KTP sebelumnya kami menunjuk legalitas KTA sebagai PERS namun tidak di respon. Akhirnya kami bertemu dengan Pimpinan sekaligus Penanggung Jawab Forum Bulog di ruang loby dan bertemu juga dengan salah seorang. Ormas Pemuda Pancasila kang Ule sebagi ketua Pengusaha Pemuda Pancasila dan Bapak Teguh sebagai Kasi Komersil.
Legalitas Pemasok
Ibu Yuli Menuturkan “ Untuk legalitas Supplier yang sudah bekerja sama dengan Bulog ada belasan Supplier namun sekarang mengurang dan sekarang hanya ada beberapa diantaranya Yumna, Toka Jaya, Putri Jaya, Erlangga sakti, Mulia jaya, Usama dan Berkah Rahayu trus untuk jumlah KPM di Kabupaten Bandung kurang lebih 50.000 KPM, dan saya minta kepada bapak selaku wartawan harusnya memberitakan Fakta yang ada jangan mengada-ada saya tidak mau dalam pemberitaan muncul hal negatif apalagi tidak sesuai fakta, dan untuk beras yang masuk ke Bulog semua sudah di periksa dengan baik adapun yang tidak masuk kriteria ya tidak bisa masuk, dan sekali lagi bapak sebagai wartawan harus berhati-hati soalnya kepala di Bulog adalah pangkat Jendral, “Ujarnya.
Selain itu Bapak Teguh Kasi Komersil berbicara “ Untuk legalitas gudang semua sudah benar dan ada termasuk Putri Jaya dan saya pun setiap Bulan selalu mengontrol dan datang ke gudang –gudang setiap Supplier yang masuk ke Bulog, Bapak bisa tanyakan sendiri ke setiap gudang bahwa saya selaku mendatangi dan mengecek dan terkait gudang Putri Jaya memang gudang nya bukan hanya satu, “Tuturnya.
Dalam hal ini disimpulkan dari beberapa statment yang di berikan oleh Pimpinan/Penanggung jawab Forum Bulog Cabang Bandung dan dari Kasi Komersil kami terima walaupun ada beberapa kekurangan diantaranya masalah Supplier yang di beberkan oleh Ibu Yuli tidak sama dengan yang kami di temukan di lapangan serta disitu ibu yuli menyinggung-nyinggung atas pemberitaan harus selalu baik soalnya di atas nya ada jenderal dan dari penjelasan dari Bapak Teguh selaku Kasi Komersi l kami terima dengan baik walaupun kami sudah mengetahu siapa saja dan kapan saja orang Bulog yang sering mendatangi gudang-gudang Supplier. (benk-blnc)