Kab.Bandung, BalanceNews.com – Petugas PK PJT2 Sungai Cisangkuy melaporkan adanya penomena matinya ikan secara masal yang berada di aliran Sungai Cisangkuy.
Adapun jenis ikan yang mati kebanyakan ikan sapu, berdasarkan keterangan dari salah satu petugas PK PJT2 Sungai Cisangkuy yang tidak mau disebut namanya kematian ikan sapu yang jumlahnya cukup banyak sudah terjadi dari hari selasa tanggal 21/9/2021 sampai hari ini.
Secara garis bentang alam Sungai Cisangkuy merupakan anak Sungai Citarum dari wilayah selatan yang melintasi beberapa kecamatan , banjaran , pameungpeuk, baleendah yang masing masing daerah tersebut terdapat pabrik – pabrik yang menghasilkan limbah berbahaya ( B3 ).
Diduga kemungkinan ikan-ikan mati karena kekurangan oksigen dalam air akibat proses pemurnian limbah oleh bakteri,atau ikan mati karena berkurangnya kadar oksigen dalam air akibat proses purifikasi atau pemurnian limbah oleh bakteri di dalam sungai.
Akan tetapi dalam kondisi tertentu, beban Sungai Cisangkuy bisa terlalu berat melawan limbah bahan beracun dan berbahaya ( B3 ) , biasanya terjadi saat air surut.
Pemerintah dan Dinas terkait harus segera membuktikan kualitas baku mutu air di Sungai Cisangkuy agar menjadi pijakan untuk memulihkan Sungai Cisangkuy yang diduga tercemar limbah ( B3 ).
DLH kabupaten/kota bahkan Propinsi cepat tanggap crosscheck ke lapangan, karena bau busuk dari ikan yang mati membahayakan kesehatan pernapasan ( ispa ) masyarakat yang ada di sekitar bantaran Sungai Cisangkuy.
Pemerintah diharap kan jangan ragu untuk menindak pihak pabrik yang terbukti membuang limbah ke Sungai Cisangkuy tanpa melalui juklak juknis IPAL yang telah di tentukan oleh dinas terkait, dengan sanksi,yang dapat memberikan efek jera sebab telah diamanahkan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun ( B3 ) KUHP Pasal 59 ayat (4) .Pidana .
Reporter : Lipsus
Redaktur : Asmit. Ag