Kab.Garut, BalanceNews.com
Keinginan masyarakat talegong untuk memilili lapangan sepakbola tinggal angan angan. Hal ini BalanceNews ketahui setelah meneruskan penelusuran jejak lapangan sepakbola panorama tanpa adanya pengganti.
Hasil penelusuran, menurut beberapa sumber, lahan pengganti berupa kebun dan semak belukar seluas 2 hektar di beli dari dana APBD Kabuapten Garut sehingga menjadi aset daerah, sedangkan lapangan panorama, yang sekarang jadi milik SMAN 21 Garut, lahannya di beli menggunakan dana masyarakat hasil patungan.
Lapangan pengganti di atas lahan seluas 2 hektar tersebut pernah berfungsi beberapa bulan saja, selain lokasinya sangat tidak strategis, jalanpun saat ini hanyalah jalan setapak.
Menurut keterangan tokoh masyarakat di sekitar lahan pengganti, abah Amas, menuturkan pada BalanceNews.com, dulu lapangan panorama (yang sekarang berdiri SMAN 21) di janjikan oleh pihak kecamatan melalui Camatnya, Pak Caca, akan di ganti di daerah Kp Ciawi. Saat itu masyarakat menerima dengan senang hati dikarenakan letaknya yang strategis.
Tapi apa daya, tidak lama berselang, lapangan Ciawi malah dibangun menjadi alun alun Talegong, hingga kembali masyarakat kecewa dan pernah melakukan aksi dengan cara mencabuti baligo Bupati dan Wakil Bupati di lokasi pembangunan alun alun.
Setelah ada aksi ketidakpuasan masyarakat yang merasa di bodohi oleh pihak kecamatan, maka pihak kecamatan mengajukan bantuan dana untuk membeli lahan pengganti lapangan Ciawi. Tapi sangat di sayangkan karena diduga tidak adanya keterbukaan pihak pemerintah terhadap masyarakat.
Masih menurut beliau, untuk pembelian lahan, pemerintah Kabupaten Garut mengucurkan dana dari APBD. Sebagai ketua tim pembebasan lahan, maka di tunjuklah pegawai kecamatan yang bernama Pak Raji, jadi kalau mau lebih jelas berapa harganya, apakah sudah ada balik nama dari masyarakat ke pihak pemerintah, dan lainnya hingga kondisi lapangan tak layak seperti ini, ungkapnya kepada BalanceNews. Sayangnya saat akan di konfirmasi kepada pak Raji, beliau tidak bisa di temui.
Awak mediapun mencoba mempertanyakan apakah ada proses soaialisasi terlebih dahulu atau setidaknya pemberitahuan kepada para kepala desa saat pembelian lahan pengganti lapangan ciawi. Salah satu mantan kepala desa di wilayah Talegong, JJ, selasa 1/12/2021 menjelaskan, tidak pernah ada undangan rapat apapun mengenai pembelian lahan pengganti. “Seingat saya, tidak pernah di ajak rembug an terkait penggantian lapangan tersebut” ujar JJ. ” jadi kalau mau di beritakan, beritakan saja, masyarakat talegong akan berterima kasih sekali, hingga terobati rasa kecewa kami, apalagi bila sampai bisa terwujud lapangan layak, yang memang kami dambakan” tambahnya.
Bahkan saat ketua APDESI di konfirmasi terkait lapangan milik masyarakat ini, beliau hanya mendukung saja” silahkan telusuri dan apabila perlu beritakan, biasanya bila sudah viral, barangkali akan ada solusinya” ucap ketua APDESI.
Sejauh ini semuanya masih menjadi teka-teki, apakah lapangan milik mayarakat tersebut telah di serahterimakan untuk menjadi aset daerah, hingga diganti menggunakan dana APBD dan bukan dari hasil uang gantirugi lapangan panorama sehingga pengadaan lahan pun dilaksanakan oleh pihak kecamatan dengan segala ketikterbukaannya.
Pewarta : Asmi R
Editor : Redblnc