BalanceNews, Bandung — Menyikapi pemberitaan yang ditayangkan Media Cyber88 berjudul “Pihak yang Merasa Gerah Terkait Pemberitaan Baliho Sebut Cyber88 Mengadu Domba, Dewan Redaksi : Mereka Tak Faham Media“ Pimpinan Redaksi media balancenews Agus Suhendar angkat bicara.
Menurutnya, setelah membaca dua berita sebelumnya yang tayang di media Cyber88 itu adalah hal yang wajar. Media massa merupakan salah satu layanan publik yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari
“Dalam hal ini, fungsi media massa bisa sebagai pembentuk opini publik, menjadi media komunikasi antara pemerintah dan rakyat, menjalankan fungsi pengawasan, hingga melakukan misi sosialisasi untuk edukasi masyarakat. Masing-masing fungsi media massa ini mempunyai tujuan dan manfaatnya tersendiri, “Ujar pria yang akrab disapa Agus Abeng ini.
Dengan begitu, lanjut dia,peranan media massa di masyarakat kian jelas dengan adanya beberapa fungsi tersebut. Dalam hal ini, independensi media massa harus dapat terjaga agar bisa berperan netral di masyarakat
Terkait pemberitaan di media Cyber88 yang mendapat protes dari pihak yang tak merasa nyaman, pendiri media Balancenews ini menyarankan, kalau ada pemberitaan yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik dan kaidah menulis sebaiknya diadukan saja ke Dewan Pers.
“Kalau membuat tudingan pemberitaan menggiring opini mengadu domba itu salah kaprah, “Ujar pria yang juga aktif diberbagai organisasi ini.
Agus Abeng pun membenarkan apa yang disampaikan Uden terkait pernyataan Bupati Bandung saat melakukan Audiensi, karena dirinya saat itu pada tanggal 11 November ikut mewakili forum wartawan bersatu.
Ia pun memiliki pemahaman yang sama terkait jenis jenis berita yang dapat tayang untuk kepentingan public dan menyampakan pesan masyarakat.
Menurutnya, dengan adanya pernyataan dari pihak yang merasa tak nyaman dengan pemberitaan media Cyber88 justru malah akan memicu ketersinggungan para pegiat media.
Ia pun menyarankan, baiknya pihak yang merasa tak nyaman dan entah mengatasnamakan siapa datang saja ke pihak redaksi jangan hanya memanggil wartawan.
Red: Blcn