Balance News || Kab Bandung – Pembangunan proyek TPT kurang lebih berjalan 1 bulan akibat dari kelalaian para pekerja dari hal tersebut berdampak mengundang kecelakaan 3 orang pekerja tertimbun tanah longsor.
3 PEKERJA TERTIMBUN LONGSOR DI PROYEK PEMBANGUNAN TPT DESA MEKARJAYA
Adanya informasi awal di mulai pekerjaan terlihat untuk para pekerja tidak safety mengindahkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, di soal warga setelah adanya kejadian kecelakaan 3 orang pekerja tertimbun tanah, dan sekarang terlihat untuk para pekerja baru memakai K3.
Dari kejadian seperti ini sering terjadi di lapangan terkait para pekerja tidak di lengkapi Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) padahal itu penting. Pasalnya, bagi para pelaksana nakal sering mengindahkan keselamatan dalam bekerja. terkait K3 apakah lupa atau di sengaja jelas langgar K3.
Awak media Balancenews.id sambangi lokasi tempat kejadian Kamis, (21/11/2024) pekerjaan yang sempat terhenti akibat adanya kecelakaan tanah longsor yang menimbun pekerja 3 orang pekerja dan untuk semua pekerja 11 orang baru mulai lagi bekerja hari ini.
Anggaran Fantastis Dengan Nilai Kontrak Rp. 1.199.743.200.00,- Untuk Pembangunan pelengkap Jalan TPT Jalan Ciheulang Cidarangd Desa Mangjaya Kecamatan Arjasari Kabupaten Kabupaten.
Kecelakaan tersebut menurut keterangan Daman sebagai pekerja saat di temui di lokasi pekerjaan pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kp Ciheulang RT 04/ RW 04 Desa Mekarjaya Kec Arjasari kejadian tersebut Jum’at, (15/11/2024).
Daman jelaskan kronologi kejadian tanah longsor
Berawal dari beberapa pekerja sedang melakukan penggalian tebing untuk pemasangan TPT, namun ketika sedang bekerja tanah galian tersebut seketika longsor dan di antara 3 pekerja setengah badan terkubur bernama Dadang, Rahmat dan Abah Nana semua pekerja dari Tasik. Ujarnya
Awak media di waktu yang sama sambangi kantor Desa Mekarjaya dan temui Kepala Desa Oong mengatakan, kejadian yang menimpa pekerja Jum’at siang itu sebetulnya bukan TPT yang roboh namun pohon kayu yang di atas di bongkar dan masyarakat pada saat itu tidak mau di lerai karna di atas motor berseliweran padahal di bawah itu ada pekerja yang membuat galian untuk rangka TPT.
Mungkin karena beban di atas berat dan di dalam galian masih ada batu yang menempel lalu di kikis dan di ambil oleh tukang, setelah itu galian tanah tebing sebabkan longsor dan menimpa 3 orang pekerja.
Dan ketika di sentil terkait pembangunan tersebut Kades mengatakan “jalan tersebut memang masuk jalan kabupaten bukan jalan desa”. Dan untuk kordinasi ada secara lisan datang salah satu pelaksana ke desa bahwa akan ada pekerjaan.
Harapan pun di sampaikan oleh Kepala Desa
Bahwa pekerjaan tersebut harus segera di selesaikan jika tidak imbasnya rumah warga akan ikut tergusur apalagi saat ini musim hujan. Jangan sampai mangkrak dan jika tidak selesai cepat korbannya bukan hanya jalan saja melainkan rumah warga juga.
Hal yang sama pun di sampaikan Iwan sebagai tokoh masyarakat dengan adanya kejadian tersebut, jangan asal bangun saja harus di perhatikan drainase juga agar air dari atas itu mengalir tidak meleber ke jalan. Sebab dari awal sebelum pekerjaan di mulai, penataan dampak lingkungannya pastinya sudah di rencanakan atau di rancang agar pembangunan tersebut kokoh.
Sementara menurut masyarakat yang berinisial D ketika berada di sekitaran lokasi proyek saat di konfirmasi mengatakan, “Iya seharusnya pihak dari pelaksana yang memenangkan tender tersebut, agar lebih memperhatikan keselamatan para pekerja dan mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga”.
Sisi lain para masyarakat atau sebagai penerima manfaat berterimakasih dengan adanya pembangunan TPT tersebut, namun untuk keselamatan bagi pengguna jalan. Dan para pekerja juga harus lebih di perhatikan jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali.
Di soal masyarakat adanya kecelakaan seperti kejadian beberapa bulan kebelakang, adanya peristiwa mobil Dinas Perizinan Kabupaten Bandung yang terperosok ke dalam jurang.
Pewarta : @Abeng Red BN