Kabupaten Garut, Balancenews– Hampir disetiap sudut kota hingga ke pelosok Kabupaten Garut, kini nampak Baliho himbauan Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup, H. Uu Saepudin, mengajak masyarakat untuk mejaga kelestarian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Masyarakat Garut menilai ajakan itu hanya slogan belaka, sama sekali tidak efektik bahkan terkesan hanya pencitraan H. Uu Saepudin, menghadapi tahun politik Pilkada Garut mendatang.
Pernyataan pedas tersebut, dilontarkan aktivis dan pengamat lingkungan Kabupaten Garut, H.Zaenal Solihin dari Lembaga Swadaya Masyarakat Bhakti Negeri Bela Rakyat ( LSM-BNBR).
“Saya rasa sama sekali tidak ada faedahnya pemasangan baliho itu, masyarakat tidak tergugah dengan himbauan Kadis LH, bahkan lebih cenderung mencibir, itu hanya pencitraan Kadis LH yang di gadang- gadang akan manggung di Pilkada Garut mendatang. Akan lebih bermanfaat jika anggaran di salurkan untuk pengadaan sapras kebersihan” Tegas Zaenal.
Lanjut Zaenal, beberapa kali pihaknya beserta para pegiat lingkungan mengadakan karya bakti tidak pernah nampak Kadis LH turun ke lapangan.
” Bukan sekali kami lakukan karya bakti, bahkan bersama forkopimda, Wakil Bupati selalu hadir, tapi Kadis LH tidak pernah sekalipun nampak batang hidungnya. Mungkin merasa sudah terwakili oleh anak buahnya atau balihonya” Imbuh Ketua Umum BNBR, mencibir.
Perihal penggunaan anggaran pembuatan beserta pemasangan baliho yang berjumlah ratusan. Hal itu pun di pertanyakan berapa dan darimana sumber anggaranya oleh pemerhati pemerintahan, dari serikat Pewarta, Yudaz
Yudaz memaparkan besaran anggaran pada dinas LH yang berjumlah fantastis, namun dirasa belum tepat sasaran, bahkan sangat rentan bocor.
“Anggaran kebersihan merupakan mata anggaran terseksi pada dinas LH, di kabupaten manapun. Karena disana ada anggaran untuk bahan bakar, perawatan kendaraan, tehnis dan upah Tenaga Harian Lepas (THL), nilainya mencapai puluhan miliar. Anggaran itu gelap sehingga sangat rentan adanya kebocoran” Papar Yudaz.
Ia juga mencurigai anggaran yang di gunakan untuk pembuatan dan pemasangan baliho itu adalah sebagian kecil anggaran yang dikutip dari anggaran kebersihan.
“Besar kemungkinan pembuatan dan pemasangan baliho biayanya diambil dari sebagian kecil anggaran kebersihan. Akan lebih berguna jika dibelikan alat kebersihan, ketimbang baliho yang dinilai hanya pencitraan kepentingan politik Kadis” Tandas Yudaz
Penelusuran dilapangan, didapati banyaknya sarana dan prasarana kebersihan bantuan pemerintah, seperti mesin pencacah dan TPS3R yang tidak berfungsi. Untuk hal itu pun dinas LH terkesan ada pembiaran dan tutup mata, sehingga banyak bantuan yang tidak bermanfaat bahkan hilang.
Hingga berita ini di lansir, kepala DLH kab Garut H .Uu Saepudin belum terkonfirmasi, berkali-kali disambangi di kantornya selalu beralasan sibuk, begitupun dihubungi melalui sambungan selulernya tidak pernah di respon.
(Red-Blnc_Abenk-Adjie)