Kabupaten Bandung, BalanceNews — Pemerintah tetap memfokuskan kebijakan pada penanganan pandemi COVID-19 pada tahun 2021, baik dari segi kesehatan maupun percepatan ekonomi, Hal itu berpengaruh pada aspek pembangunan lainnya, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar.
Percepatan pembangunan infrastruktur tahun 2021 diarahkan pada kegiatan yang mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19. Salah satu fokus utamanya adalah untuk meningkatkan infrastuktur pelayanan dasar bagi masyarakat melalui pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) dan sarana pelayanan dasar. Ini dilakukan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat melalui optimalisasi kegiatan melalui program padat karya.
Selain itu tujuan dalam penanganan rumah tidak layak huni melalui program padat karya dapat memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat dengan pembangunan rumah layak huni.
Kamis (14/10/2021) lewat by phone yaitu Hadi sebagai FM BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) Rutilahu Margahurip menjelaskan juklak-juknis progam BSPS ini dan siapa saja yang terlibat didalamnya, karena dirinya tidak hanya memonitoring wilayah Margahurip saja jadi dengan tidak adanya dirinya ada 1 (satu) rekannya lagi yaitu Nantia dan perangkat Desa, RT,RW yang mendampingi. tak lepas dari semua itu dibelakang program BSPS tersebut ada Aspirator dari partai Golkar yaitu Hadi. Yang mana dirinya Aspirator Kabupaten Bandung, yang ditunjuk oleh Ir. H. Anang Susanto,M.Si tak lain dan tak bukan dirinya sebagai Dewan Komisi V.
Salahsatunya Heri sebagai penerima manfaat yang berada di RT 03 RW 11 Desa Margahurip, dengan 1 (satu) Minggu pekerjaan yang mana telah menerima bantuan Rutilahu BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) Rp. 20juta. Itupun dipotong untuk upah sebesar Rp.2,5 juta.
Kekecewaan yang dirasakan bukan hanya oleh Heri tetapi oleh penerima manfaat lainnya juga, karenanya dari pertama menerima bantuan tersebut dirinya yang menerima list harga dari TB yang ditunjuk, tidak ada konfirmasi dahulu bahwa harga material yang melonjak naik dan katanya ketersediaan barang yang minim itu jadi sumber harga material melonjak naik sekitar 30% .
Polemik seperti itu yang mungkin dianggap hal kecil, tapi tidak untuk para penerima manfaat . Karena dirinya pun sempat nombok belanja material sekitar Rp.2 juta, untuk itu Heri, Momo, Ajat dan penerima manfaat lainnya akan berdemo karena harga list yang diberikan tidak sesuai.
Reporter : Peni, Lia
(Red_BLCN)