BalanceNews.id, Kabupaten Bandung–
Kepala Sekolah SMPN 2 Baleendah Asep Sukma akhirnya angkat bicara terkait berita PPDB, yang berjudul “Makelar PPDB Berkeliaran di SMPN 2 Baleendah”.
Diruang kantor kepala sekolah SMPN 2 Baleendah, yang juga dihadiri panitia PPDB dan komite sekolah. Yang mana pertemuan tersebut membahas permasalahan yang mencuat ke publik. Selasa, 28 Juni 2022.
Baca Juga: MAKELAR PPDB BERKELIARAN DI SMPN 2 KAB BANDUNG
Kepala sekolah berikan keterangan kepada awak media, adanya “Rumor” ketika mendaftar ke SMPN 2 Baleendah anak tersebut tidak diterima oleh pihak sekolah, Asep mengatakan fokus untuk tahun sekarang jelasnya bukannya tidak diterima tetapi itu berarti karna persyaratan yang belum lengkap justru itu harus melengkapi persyatannya.
kepala sekolah juga sanggah terkait adanya masuk lewat jalur belakang dengan tarif kurang lebih Rp. 3.000.000,-per anak. Sampai saat ini selama saya selama menjabat 6 bulan sebagai kepala sekolah, saya akan tolak jika adapun seperti itu dan semua itu tidak terbukti. Jangan sampai terjadilah disini, hal-hal seperti itu. Tutur Asep S
Baca Juga: Kasek dan Wakasek SMKN 5 Bandung Terjaring OTT Satgas Saber Pungli Jabar
Agus selaku ketua PPDB juga pernah mendapatkan permintaan dari orang tua siswa yang menitipkan lewat jalur belakang tetapi Agus menolak dan mengatakan ‘Ah, geus dibenteng luhur-luhur, make kaca, make ram kawat, picilakaeun’.
Dikatakan seperti itu karena “Rumor” itu kadang kala kan sudah merebak, berawal dari info guru SD terdekat yang mengaku di datangi oleh oknum. LSM dan juga oknum. Wartawan yang katanya siap untuk membantu, tetapi alibinya sudah keterima di SMPN 2 Baleendah padahalkan pendaftaran juga belum dibuka, jadi sebelum ujian SD pun mereka sudah berkeliaran tapi mereka tidak akan membawa kesini dulu karena belum adanya pembukaan. Dan hal-hal seperti itu memang sudah ada dari dulu. Ucap Agus
Ketua komite Imam menambahkan, memang dulu adapula dari media Barindo yang datang ke sekolah dan meminta komitmen kepada kepala sekolah tetapi Imam mengatakan ‘kalau mau minta uang jangan ke kepala sekolah’, soalnya saya pernah kedatangan beberapa para wartawan yang saya kasih uang tapi itu tahun lalu bukan tahun sekarang. Selama saya ‘nungkulan’ disekolah ini. Tidak pernah tuh ada uang yang mengucur baik dari panitia maupun pihak sekolah.
Menanggapi keterkaitan ‘Rumor’ yang beredar bahwa yang namanya opini tidak bisa dibendung, itu kan yang selama ini berkembang di masyarakat. Saya mah ‘Enjoy’ weh menyikapinya, karena itu kan sebagian dari tugas para media untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
Dan satu hal lagi, yang sering saya ingatkan ‘jika ada yang memberitakan tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik, maka saya akan laporkan ke Dewan Pers’. Ujar Imam
Red: BN
Pewarta: Abeng