BalanceNews, Bandung — Viral video di aplikasi tiktok, sejumlah Kepala Desa (Kades) yang tengah menikmati kebahagiaannya di pulau dewata Bali. Video masing-masing berdurasi 30 detik itu menyebar dengan cepat di grup-grup WhatsApp dan para netizen pun terus menshare video tersebut.
Dalam salah satu Video yang menayangkan para Kades saat kedatangannya di Bali, terlihat sangat bahagia sekali karena akan melaksanakan study banding dan Bintek di pulau yang eksotik itu.
“Kami sudah datang di Bali, kata salah satu Kepala Desa yang ditimpal oleh rekannya, Halo…halo.. haloo apa kabar selamat datang,,kami telah tiba di pantai Kuta,, “Ucapnya.
Baca Juga : NMAX 270 Unit Untuk Operasional Kepala Desa Sekabupaten Bandung, Study Banding Pulau Dewata
Di Video lainya, terlihat dua orang kepala desa tengah berbaring di area Bandara dengan riangnya. Dia mengatakan, dirinya bukan terlantar karena sedang menikmati kebahagiaan di saat menjelang pagi. Dipun mengucap syukur bahwa tuhan telah menakdirkan mereka untuk berbahagia walaupun ditengah situasi seperti ini.
“Halo… kita bukan terlantar. Tetapi kita sedang menikmati kebahagiaan disaat menjelang pagi berada di Bandara. Alhamdulillah pada saat ini alloh sudah menakdirkan kita untuk berbahagia walaupun situsi seperti ini.. Terimakasih ya Alloh kami bahagia, “Ucapnya seperti dikutip dari Video tiktok berdurasi 30 detik yang beredar di grup grup WhatsApp, Minggu (19/12/2021).
Beredarnya video tersebut, Tokoh Kabupaten Bandung Lili Muslihat yang sebelumnya telah mengkritisi kegiatan para Kades di pulau Bali itu membuatnya geram. Ia mengatakan dirinya merasa sangat miris. Menurutnya Video yang beredar itu sungguh menyakitkan dan menilai para kades tak paham sedang seperti apa kondisi rakyat di tiap desa saat ini.
Sungguh menyakitkan!!! ternyata mereka tidak paham sedang seperti apa rakyat di tiap desa sekarang, “Ujarnya melalui pesan WhatAspp yang diterima BalanceNews, Minggu (19/12/2021).
Lili mengatakan, pandemic Covid-19 belum selesai, apalagi terkait pemulihan ekonomi namun, menurutnya para kepala desa seperti tidak mau tau. Lili Muslihat pun berpendapat kegiatan Bintek dilakukan di wilayah Kabupaten Bandung.
“Covid sekarang belum selesai apalagi tentang pemulihan ekonomi. Eh… sungguh mereka tidak mau tau. Matak naon di urang we bintek mah. tinggali kondisi atuh waktu na teu tepat. (Kenapa tidak di daerah kita saja Binteknya, Liat Kondisi karena waktunya tidak tepat), “Cetusnya.
“Kita mesti bergerak rakyat menggugat karna kalau dibiarkan kita dianggap setuju, “Ujar Lili melanjutkan.
Lili menjelaskan bahwa situasi sekarang banyak masyarakat yang sedang pada sakit. Selain ada yang positif Corona, terutama anak anak bamyak yang terserang dbd. Kemudian untuk belajar banyak anak yang tidak memiliki HP atau gantian dengan kakaknya, ditambah banyak para orang tua yang kontrakannya tidak terbayar.
“Jangankan untuk membeli HP, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sangat kesulitan. Coba berpikir yang cerdas rakyat sedang prihatin ko ini malah bersuka ria menggunakan APBD atau dana rakyat dengan dalih Study Banding dan Bintek, “Tandasnya.
Apakah pantas, para pejabat publik suka suka ditengah rakyat yang sedang susah? Kalian sudah batal jadi pemimpin sebab sudah melanggar sumpah janji jabatan, “Imbuh Lili.
Lili Muslihat menginagatkan bahwa hasil mutasi virus Corona yakni “Omicron” kini tengah menjadi perhatian serius Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meski WHO masih belum bisa menjelaskan secara detail apakah Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih besar ketimbang varian lain.
“Namun, WHO sudah mengklasifikasi Omicron sebagai Varian of Concern (VOC) yang merupakan varian yang harus diwaspadai, “Kata dia.
Bebrapa hari lalu, Kata Lili, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian omicron di Indonesia yang terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
“Saya baca berita, selain temuan kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya 5 kasus probable Omicron. Menkes pun mengatakan bahwa penyebaran Omicron terbukti sangat cepat. Di Inggris misalnya dari 10 kasus/hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus/Hari. Jauh lebih tunggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli di angka 50.000 kasus/hari, “Ungkap Lili.
Jadi!!! janganlah memberikan contoh yang tidak benar pada rakyat, “Pungkasnya.
Red: Blcn