BalanceNews, Bandung — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintahan Desa Indonesia (Apdesi) Kabupaten bandung menggelar Muscab ke V untuk pemilihan Ketua. Pemilihan Ketua Apdesi dilaksanakan di gedung Soreang Bandung, Minggu (5/12/2021).
Sebelumnya, ada dua kandidat yang menjadi calon ketua DPC Apdesi Kabupaten Bandung yakni, Dedy M Bram, Kepala Desa Cikoneng Kecamatan Ciparay. Ia merupakan kepala desa yang kini menjabat periode ketiganya.
Kemudian, Rosiman, Kepala Desa Arjasari Kecamatan Arjasari. Ia sendiri kini menjabat di desa tersebut untuk periode kedua.
Pemilihan Ketua Apdesi yang diperkirakan akan dilaksanakan secara Voting, akhirnya dilakukan secara musyawarah. Pasalnya, salah satu calon yakni Rosiman mengundurkan diri dan Dedy M Bram terpilih secara aklamasi.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna dan Forkopinda, serta sejumlah Kepala Desa serta undangan lainnya.
Dalam sambutanya Bupati bandung mengucapkan selamat kepada Dedy M Bram sebagai ketua Apdesi terpilih. Ia berharap Apdesi dan Pemerintah daerah dapat bekerjasama dalam membangun Kab Bandung.
“Saya ucapkan selamat pada Ketua Apdesi terpilih untuk periode 2021-2026. Semoga kedepan kita dapat meningkatkan sinergitas untuk sama sama membangung Kabupaten Bandung menuju Bandung Bedas (Bangkit, Edukasi Dinamis dan Sejahtera), “Ucap pria yang akrab disapa kang DS tersebut.
Sementara itu, Rosiman, Calon Ketua Apdesi yang menyatakan mundur menyampaikan alasannya. Kata dia, dalam demokrasi apapun bisa terjadi dan memang biasa terjadi dampak. Dirinya mundur karena tidak ingin ada kubu kubuan diantara kepala desa. Pria yang kerap disapa Wa Ros ini menyebut ada kubu timur dan kubu barat.
“Kenapa saya mengundurkan diri, karena tidak mau ada kubu kubuan diantara kepala desa, intinya saya ingin seluruh kepala desa bersatu dan meleburkan diri jadi sebuah kesatuan yang lebih mapan lagi kedepan dalam wadah Apdesi untuk sama sama membangun kabupaten bandung, “Ucap Wa Ros.
Ia pun menjelaskan, taka da salahnya ia mengundurkan diri, karena dalam klausul (Ketentuan) demokrasi itu ada musyawarah mupakat. Dan menurutnya, musyawarah itu lebih baik daripada voting. Karena, lanjut dia, Voting itu demokrasi ala yunani.
Ditanya terkait adanya para pendukung yang merasa kecewa, Rosiman mengatakan itu hal yang biasa dan wajar dalam demokrasi, meskipun adanya kemiringan pendapat. Ujar dia, nanti juga akan bersatu kembali.
“Yang penting, intinya bagaimana menempatkan wadah Apdesi supaya para kepala desa di Kabupaten Bandung lebih kompak lagi untuk sama sama membangun kabupaten yang lebih “Bedas”. Katanya
Wa Ros berharap kedepan seluruh kepala desa menyamakan satu persepsi dan tujuan bagaimana hubungan antara kepala desa, dengan kawan kawan media dengan Forkopimcam, Forkopmda, sampai pemerintah pusat.
Red: Blcn