Balance news | Sejumlah orang tua siswa SMAN 1Ciwidey mengeluh, terkait adanya penarikan biaya keperluan sekolah berupa seragam sebesar 975 Ribu, yang dinilai orang tua siswa sendiri amat memberatkan.
Adapun Nilai uang 975 Ribu itu, dipinta oleh pihak sekolah untuk keperluan pembelian 5 Aitem baju seragam, yakni baju batik, baju Pramuka, baju olah raga, baju muslim dan baju Almamater.
Peran komite sekolah sendiri menurut sebagian orang tua siswa, seakan akan menganggap lumrah dengan adanya penjualan seragam ini.
Padahal, sesuai dengan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016, Pasal 12 hurup (a) tentang komite sekolah menyebutkan, “Komite sekolah, baik perseorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam atau bahan pakaian seragam di sekolah.
Dengan demikian, seharusnya Dewan komite sendiri selain diberi wewenang menggalang dana dan sumber daya pendidikan lainnya, juga punya tugas mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah sesuai dengan ketentuan
Salah satu orang tua siswa yang tidak mau namanya dipublikasikan, mengatakan, “Padahal
pada saat pertemuan antara orang tua siswa dengan dewan komite, berikut pihak sekolah sendiri, untuk masalah harga seragam itu tidak dibahas.
“Tapi, kenapa sekarang tiba-tiba bisa muncul harganya itu Rp. 975 Ribu, meskipun itu dalihnya mau dari koperasi sekolah atau bukan tetap saja itu semua memberatkan kami, “Tandasnya.
Ditemui awak media Balancenews.id Rabu (07/03), Nemhi
sebagai Humas SMAN 1 Ciwidey mengatakan, “Adanya biaya pembelian seragam itu saya kira itu boleh saja, asal sifatnya untuk membantu bukan cari keuntungan.
“Terus, kalau saja orang tua siswa membeli baju batik, baju olah raga dan baju almamater di luar, kan itu tidak ada cap sekolahnya pak, lagian kalau beli disekolah itu, kan jelas bisa dicicil,
Lebih lanjut Nemhi juga menjelaskan, “Penjualan Seragam tersebut, tidak melalui koperasi, tapi langsung pihak sekolah yang menjual, melalui Tata Usaha.
Karena bukan apa-apa pak, disekolah kami ini, banyak siswa yang tidak mampu, makanya banyak seragam yang kami telah gratiskan pada siswa, yang benar benar tidak mampu. “Pungkasnya.
Pewarta: Tim
Red: Balancenews