BalanceNews.id, Bandung–Sebuah fakta mengejutkan tentang tenaga kerja asing (TKA) asal China dibongkar mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Letjen (Purn) Yayat Sudrajat.
Setelah menjadi atasan pertahanan di China selama tiga tahu, yakni pada 2006-2009 lalu, Yayat Sudrajat beberkan strategi China dalam menguasai sejumlah negara seperti Xinjiang, Mongolia, dan Tibet.
Yayat Sudrajat mengungkapkan, China kerap kali memberi bantuan untuk membangun infrastruktur dengan skema turn key project.
Menurut Yayat Sudrajat, China akan mengirimkan sejumlah tenaga kerja yang berasal dari tentara terlatih Bangsa Han.
Nantinya, tentara-tentara tersebut tidak akan kembali ke China, melainkan untuk merebut dan menguasai negara-negara penerima bantuan.
Ia menilai, hal tersebut sama seperti apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.
Menanggapi pernyataan Yayat Sudrajat, Refly Harun mengimbau agar semua pihak selalu waspada. Menurutnya, kewaspadaan dibutuhkan agar tidak menyesal di kemudian hari.
“Ini menarik untuk disampaikan, untuk kewaspadaan kita semua. Jangan sampai nanti, suatu saat kita menyesal ketika semakin banyak tenaga kerja China datang ke Indonesia dan ribut di antara kita dengan politik keterbelahannya,” kata Refly Harun, dikutip BalanceNewd.id dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 13 Januari 2022.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyinggung pendapat Ekonom Senior Rizal Ramli terkait proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.
Rizal Ramli menduga, pembeli bangunan di ibu kota negara baru merupakan orang-orang kaya yang berasal dari Jakarta atau orang asing yang memiliki banyak uang, termasuk China.
“Mangkannya dikatakan ibu kota baru tuh New Beijing, Beijing baru,” ucapnya
Refly Harun lebih lanjut mengatakan, jangan sampai TKA asal negeri Tirai Bambu tetsebut terus-menerus masuk ke Tanah Air dan menguasai perekonomian di tengah-tengah keributan politik.
Redblnc