Balance News || Kab Bandung – Kontroversial Program Sinergitas Pembangunan Kelurahan Bedas PSPKB Di Kelurahan Pasawahan Kec Dayeuhkolot menjadi sorotan publik.
Kontrolversial PSPKB Di Kelurahan Pasawahan Kec Dayeuhkolot Menjadi Sorotan Publik
Program Sinergitas Pembangunan Kelurahan Bedas, sebuah program inovasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan di tingkat kelurahan dengan melibatkan aktif masyarakat. Program ini berfokus pada sinergi kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap perencanaan hingga pengawasan.
Lain halnya di Kelurahan Pasawahan Kec Dayeuhkolot konflik antara RW dengan RT terkait PSPKB dan mencuat ke publik.
Awak media pun investigasi kelapangan atas adanya pemberitaan yang sedang hangat-hangatnya. Selasa, 15 Juli 2025
Mendatangi Kelurahan Pasawahan untuk menemui pak lurah guna konfirmasi dan klarifikasi atas adanya pemberitaan tersebut, Lurah Tatang mengatakan ” Iya memang program PSPKB yang di gulirkan oleh pemerintah sedang berjalan di Kelurahan ini, Pokmas (Kelompok Masyarakat) sebagai kegiatan/pemeliharaan sarana dan prasarana wilayah”.
Program PSPKB ini di terapkan berupa fisik namun bukan pembangunan melainkan perbaikan, pemeliharaan dan gaji para RT dan RW. Pihak kelurahan hanya sekedar sebagai pengawas juga memonitoring dengan pihak kecamatan.
Sebelum pekerjaan di mulai
Adanya rembug warga di masing-masing RW yang bertujuan untuk menjaring aspirasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan. Dengan adanya program PSPKB ini yang di kelola oleh Pokmas mengatakan “Iya bagus, biar tidak pusing pihak kelurahan, jadi lurah tidak ikut terlibat dalam sisi keuangan hanya dokumen saja. ucap Tatang.
Dalam proses PSPKB ini ada saja masalah di dalamnya, seperti di RW 15 Kelurahan Pasawahan Kecamatan Dayeuhkolot. Adanya konflik antara RT dan RW yang memang kedengarannya agak nyeleneh.
Konflik antara RT/RW dengan pembangunan jalan umumnya muncul karena perbedaan kepentingan atau kurangnya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak.
Harusnya RT/RW sebagai perwakilan masyarakat di tingkat terbawah memiliki peran penting dalam menjembatani komunikasi dan menyelesaikan konflik terkait pembangunan jalan.
Memang sebelumnya warga sekaligus RT 03 berinisial UG berkeinginan memperbaiki jalan yang di tunjuknya dan ingin wilayah di betulkan namun ketua RW 15 tidak menghendakinya jadi jalan lain/yang rusak terlebih dulu di perbaiki.
Di situlah UG merasa marah dan memposting kegiatan PSPKB tersebut di media sosial, justru hal tersebut mempermalukan di daerahnya sendiri. Bukannya mengangkat nama baik daerahnya malah menjelek-jelekan hal yang tidak benar adanya.
Dengan demikian Lurah Tatang pun angkat bicara, dalam hal ini kami pihak kelurahan tidak menganggap omongan UG atas program PSPKB yang sedang berjalan menyalahi aturan, jika memang menyalahi aturan mana buktinya ??? Program PSPKB ini di terapkan dengan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Adanya keinginan UG seperti itu sama saja memaksakan kehendak, justru nantinya tumpang tindih anggaran.
“Bukannya membantu mensukseskan program ini malah menjelek-jelekan yang dimana dia ini anggota Pokmas”.
Sementara tanggapan Bendahara Iwan, dengan beredarnya pemberitaan di media online dan sosial mengatakan “Jelas pemberitaan itu salah, malah RW 15 (Dewi) menambahkan volume jalan yang seharusnya volume 267 m² tapi fakta di lapangan 340 m”. Ucap Iwan
Sebetulnya ini off the record, tapi biar jelas awal mulanya jadi konflik antara UG dan RW 15 (Dewi) dari beberapa tahun kebelakang. Masalah intensnya apa kita tidak tahu-menahu, hanya saja memang info itu berseliweran gitu.
Tambah Iwan, memang UG ini RT 03 sekaligus anggota Pokmas namun dia itu ngeyel dengan aturan. Terkait masalah intensif RT, pembangunan PSPKB di proteknya.
“Perlu di sikapi dengan adanya hal yang di lakukan UG, itu bentuk pencemaran nama wilayahnya sendiri juga menyalahi aturan sebagai seorang RT (Rukun Tetangga). Pribadi UG tidak pantas di jadikan panutan warga, dan memang banyak keluhan dari masyarakat atas prilaku dirinya”.
Namun harapan untuk kelurahan Pasawahan dengan adanya program PSPKB ini, semoga berkelanjutan dan memang manfaatnya di rasakan oleh masyarakat. Sebagai pihak kelurahan kita ingin aman karna di sini kita mengayomi warga jangan sampai ada perpecahan antar pengurus.
Sementara ketika mendatangi kecamatan untuk konfirmasi, di sayangkan pak Camat sedang tidak ada di tempat karna ada kegiatan. Jelas Ricky staf pemerintahan.
Pewarta : Abeng/Hedi Bald
RedBN
