BalanceNews, Ciamis — Oknum Posyandu Desa Pasirnagara Kecamatan Pamarican Ciamis Jawabarat berinisial NA, mengaku, perempuan yang viral di medsos tengah “Dugem” di sebuah café adalah dirinya.
“Video tersebut tanpa sengaja saya unggah ke fb dan status, “ Ucap NA, saat dipanggil pemerintahan setempat di MTS Desa Dasirnagara, yang dihadiri oleh Ketua Rw, Kadus, Kades pasirnagara dan Didin Suami NA seperti dikutip dari Cyber88.co.id pada Selasa (6/12/2021)
Pengurus setempat melakukan pemanggilan terhadap NA, karena prilaku oknum kader Posyandu Dusun Caringin itu dinilai telah mencoreng nama baik Pemerintahan desa.
Vidio “Dugem” dengan durasi 28 detik seperti diberitakan sebelumnya, menurut NA, terjadi di salah satu Cafe di daerah Purbalingga jawa Tengah.
“Vidio Dugem durasi 28 detik itu terjadi di salah satu Cafe didaerah Purbalingga. Saat itu saya bersama teman satu kerjaan di salon yang biasa menjemput saya dari banjar. Saya pernah kerja disalah satu salon di kota Banjar dan Tasik, namun saya lupa nama salonnya, “Kata dia.
NA pun membenarkan foto yang diunggahnya di sebuah kamar hotet yang hanya mengenakan handuk saja adalah dirinya.
“Foto yang di kamar hotel itu adalah saya, saat itu saya habis mandi dan hanya menggunakan handuk saja, Namun lupa lagi hari apa dan bulan berapa kejadian tersebut, “Ucapnya.
“Yang jelas, antara vidio dan foto tersebut terjadi tidak bersamaan. Karena, bukan cuma satu kali ke Purbalingga. Kalau ada acara prewedding dengan temen – temen dari salon, biasanya kesana, “Tambah NA.
Terkait adanya tudingan miring NA menjalin hubungan gelap dengan Agus pegawai BPBD Kota Banjar berinisial A, ia membantahnya.
“Itu tidak benar, kita hanyalah teman biasa. Saya memang pernah makan bareng di salah satu rumah makan berdua sama A, tapi tidak lebih dari itu, “Ungkapnya saat diminta penjelasan oleh Ajat Ketua RW 07.
Didin, suami NA membenarkan istrinya pernah bekerja di sebuah salon. Bahkan, Didin mengaku, istrinya kadang – kadang tidak pulang.
“Memang betul, Istri saya dulu bekerja disalon dan kadang – kadang dia ngak pulang. Katanya ada acara pesanan menghias ketempat hajatan, namun saya tidak tau kalau istri saya berangkat ke Cafe untuk Dugem, “Keluh dia.
“Tadinya, Saya sangat percaya kepada istri saya akan menjaga nama baik keluarga dan lingkungan, Sesal Didin pada Cyber88.co.id saat diminta statementnya .
Didin pun berujar, terkait masalah video atau foto yang diupload oleh istrinya, benar – benar tidak tau. Ia mengaku tak mengerti dengan HP Android apalagi tentang medsos.
“Jujur saja, saya tidak mengerti dengan HP android. Awalnya, Saya tidak percaya dengan kabar yang Viral diluar sana. Tapi sekarang saya percaya, Setelah istri saya mengakui secara langsung, “Keluh Didin.
Terpisah, H. Tata, Kepala Puskesmas Pamarican yang merupakan partner kerja dalam memantau Pertumbuhan Balita saat diminta pendapat terkait adanya prilaku buruk oknum kader menjelaskan, bahwa, permasalahan kader Posyandu bukan kewenangannya dan merupakan kewenangan pemerintah Desa.
“Permasalahan kader Posyandu Itu adalah kewenangan kepala desa untuk masalah penindakan dll. Yang jelas, bukan kewenangan kami pihak Puskesmas, “Tulisnya dalam pesan WhatsApp.
Sementara itu, Asep, salah satu tokoh masyarakat Pasirnagara menilai, dengan adanya kejadian tersebut dan sampai saat ini belum ada penindakan terhadap oknum Kader Posyandu yang telah mencemarkan nama baik desa Pasirnagara, seolah-olah adanya pembiaran.
Maka dari itu, ia meminta kepada kepal Desa untuk segera menindak oknum Posyandu yang dinilai tak beretika dan akan memebrikan preseden buruk pada kader kader lainnya. Apalagi lanjut dia, sekarang kader kader banyak kegiatan di luar dengan dalih pelatihan dan study banding.
Atau, mereka para kader pun sering berwisata di pantai dan tempat rekreasi dengan anggaran yang seolah difasilitasi oleh pemerintah desa dan yang dia tau tidak dari Kabupaten Ciamis saja. Ia mengatakan, sering melihat sejumlah kader dari berbagai daerah ada di wisata Pangandaran.
Sangat berbahaya, apabila kejadian seperti ini dibiarkan tanpa adanya sanksi. Baik secara moral, moril dll. Apakah oknum kader tersebut akan mampuh mengembalikan nama baik desa Pasirnagara yang telah tercoreng namanya? Pungkas Asep. (Samsu).
Redaktur: RedBlcn