Di setiap bulan Ramadhan, tentunya ummat muslim di seluruh dunia wajib menunaikan ibadah puasa.
Untuk itu, H. Idat Mustari sebagai nara sumber dalam hal keagamaan menyampaikan ulasannya, dengan tema “Makna Puasa yang Sebenarnya” .
Berikut ulasannya :
Orang yang benar-benar menjalankan ibadah puasanya, maka mereka tidak sekedar menahan rasa lapar dan haus saja.
Kita harus sadar bahwa hidup ini sangatlah singkat karena umur kita sulit diprediksi, tak tahu kapan harus berakhir dan meninggalkan dunia yang fana ini.
Kesadaran ini memacu diri kita untuk mengukir langkah menata hidup dengan lebih baik dari kemarin-kemarinnya.
Jika seseorang ditakdirkan jadi pemimpin, maka harus jadi pemimpin yang sayang pada rakyatnya, yang tak tahan melihat rakyatnya miskin menderita.
Jika jadi dokter, ia dapat melihat gejala pasien dengan baik dan sentuhan ruhaniah tidak sekedar mematok tarif yang tinggi.
Jika jadi pengacara, ia tidak sekedar mencari pasal memenangkan perkara dan membuat klien yang telah berbuat zalim jadi angkuh dengan kedzalimannya tapi ia tampil sebagai pembela, penegak keadilan.
Jika jadi teman, ia akan jadi teman yang baik, yang tak curang, tidak berkhianat apalagi menusuk dari belakang.
Orang yang benar-benar menghayati dan mampu mengambil pelajaran dari puasa di bulan Ramadhan, akan sadar bahwa dalam hidup tak boleh egois asal senang sendiri, tak peduli orang lain.
Dengan menjalankan ibadah puasa, kita bisa merasakan bagaimana kesusahan orang lain dalam hal pangan.
Maka dengan demikian, kita menjadi lebih peduli terhadap sesama yang masih serba kekurangan.
Sungguh pelatihan di madrasah, Ramadhan telah membuat rasa semakin peka meraba rasa.
“Selamat menunaikan ibadah puasa”
(Red-Adjie/Abenk)