BALANCENEWS Kab Bandung–Kopi merupakan barang yang bergensi, karena dapat diperdagangkan dari mulai oleh aki-aki (kakek-kakek) hingga yang berdasi. Selain itu kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya dan dihadapan kopi kita semua sama.
Hal itu disampaikan Aki Encid pemilik kedai Kopi Wangung yang berada di Kp Kolelega Desa Mekarjaya Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung saat berbincang santai bersama awak media dan para penikmat kopi, Selasa (28/12/2021). Kedai kopi ini ucap dia, dimulai sejak tahun 2017 lalu.
Di Kedai Kopi Wangun, ini tersedi berbagai varian kopi hasil olahan Aki Encid dari mulai Natural, Semi Whose dengan berbagai kemasan hingga kopi Lanang yang konon bisa meningkatkan vitalitas.
Menurut Aki Encid, kopi dapat menjadi penghubung terjalinnya silaturahmi antar sesama tidak membedakan suku, bangsa maupun agama.
Aki Encid mengungkapkan mengapa memilih kopi menjadi usaha yang ditekuninya. Kata dia, kopi itu harus dinikmati, dipahami, dijiwai sehingga menjadikan sebuah bisnis yang tak rugi. Namun demikian ujar dia, untuk menekuni bisnis ini kalau tidak bermental baja akan runtuh ditengah jalan.
Ia menceritakan, awal bisnis kopinya dimulai sejak tahun 2007 dengan menanam 500 pohon. Kopi yang ditanamnya baru bisa dipanen tahun 2010 sebanyak 15 Kg. Di tahun 2021 ini kopi yang ditanamnya sudah mencapai 10.000 pohon.
Dalam mengolah kopi untuk mempertahankan kwalitas, Aki Encid masih memakai cara manual.
Selama menjalankan usaha kopi, pria berumur 59 tahun ini juga sering mendapatkan kunjungan dari mulai para mahasiswa yang melakukan PKL hingga pernah didatangi pebisnis kopi dari Swis dan Dubai.
Untuk mendorong masyarakat yang menanam kopi dengn jumlah sedikit, Kakek 3 cucu ini pun menampung 1 sampai 2 Kg kopi hasil panen masyarakat untuk di olah dan didagangkan di kedainya.
Red: BLCN